Jumat, 08 November 2013

bukan bermaksud menjadi yang palsu

Bukan bermaksud menjadi yang palsu dihadapanmu. Hanya saja, aku terlalu takut menemui kenyataan yang tak sesuai inginku. Bukan tak mungkin ketika nanti kamu tau hatiku luka dan aku berharap kamu datang mengobati, nyatanya kamu hanya menertawai.

Entah sudah seberapa berat beban yang harus kupikul, namun dalam membungkusnya dengan topeng bahagia aku tampak paling unggul, dan entah sudah berapa tetes air mata yang harus kutahan, namun aku paling piawai dalam mengekspresikannya dengan senyuman. Tidak semuanya tau bahwa ada isak yang kuendap dalam diam, karena ketika mereka tau pun, belum tentu mereka peduli. Hanya kepada Sang Maha, tangisku tercurah tanpa sandiwara. Dan hanya kepada Nya, aku tau bahwa pura-puraku hanyalah sia-sia.

Meski hari-hariku tersiksa dengan cinta yang seakan kujaga dengan terpaksa, tapi hanya kamu orang yang mampu membuatku berikan segalanya. Aku terluka, tapi Tuhan tak buta. Dia melihat apa yang tersembunyi dibalik hati. Tuhan tak bisa ku bohongi, meski kubilang tak apa ratusan kali.

Ya, aku percaya. Bahagia pasti punya jalurnya, akupun ada di dalam alurnya. Terlalu mudah berkata 'Ya' ternyata bisa berujung tidak bahagia.

Kuharap selalu lahir toleransi untuk setiap sakit hati yang entah kapan akan berhenti. Mudah-mudahan bukan diam yang akan menjadi jawaban. Mudah-mudahan bukan hati lagi yang harus menjadi korban.


0 komentar:

Posting Komentar